Wednesday, December 8, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 8/Evaluasi SI

26 November 2010

Hari ini terlihat kurang mood, tidak ekspresif, saat bermain terlihat tegang dan kurang nyaman. Padahal kemarin-kemarin sudah terlihat mau bermain dan mau diarahkan.

Kemajuan yang dicapai terlihat cukup bagus walaupun belum optimal.
(Terapi terpaksa dihentikan karena Divya harus ikut ayahnya yang dapat tugas di pelosok Sulawesi)

-Eye contact : respon sudah mau tapi belum konsiten.

-Respon perintah-perintah : sudah mau dan ikut seperti: tos, cium, tepuk tangan, tepuk perut, minta, ambil, taruh.

-Anggota tubuh : sudah mau menunjuk tapi belum konsisten dan masih harus diarahkan.

-Motor planning: saat bergerak terlihat masih ditahan, tapi mau bermain meluncur dan merangkak.

-Input vestibular: masih takut tapi mau mencoba dan belum lama saat diayun di ayunan.

-Visual Perceptual: bagus, mau mencari dan memasang puzzle.

-Oral Motor: mulai mau babbling saat bermain dan saat marah (ngomel).

-Taktik Stimulus: sudah bisa merasa nyaman saat di elus/brushing.

-Mulai mau di kolam bola. Responnya lebih ada dan mau bergerak.

-Gaya gravitasi: masih takut saat jatuh dalam kolam bola/melompat

Thursday, November 25, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 7

24 November 2010

Hari ini cukup bagus, tapi ekspresinya masih belum keluar terlalu banyak. Kadang masih terlihat di tahan. Sekilas hanya senyum sedikit tapi terus di tahan lagi.

-Equilibirium di bola (besar) bisa mengeluarkan ekspresi Divya. Setelah menangis kencang, Divya jadi lebih mudah menerima instruksi & perintah.

- Eye contact sudah lebih baik.

-Respon perintah sederhana sudah mau dilakukan, walau kalau moodnya kurang baik, masih harus diarahkan. Tapi mau melakukan.

-Eye & hand coordination : sudah lebih baik dari sebelumnya.

-Motor planning sudah lebih baik dari sebelumnya.

-Ada peningkatan di sensori motor dan mulai keluar ekspresi saat bermain

Sunday, November 21, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 6

19 Nov 2010

Hari ini Divya sudah cukup bagus dan amat kooperatif. Ditinggal pun tidak nangis lagi. Hanya di disekitar 10 menit sebelum sesi terapi berakhir Divya nangis karena takut ketinggian.

Koordinasi gerak tangan dan kakinya untuk merangkak sudah bagus hanya masih sering terlihat buru-buru. Mau merangkak bolak-balik sebanyak 4x.

Saat meluncur di perosotan, masih ditahan. Masih takut juga rupanya.

Gerak loncat-loncat di trampolin, kakinya masih ditahan. Keliatan kalo Divya masih takut-takut tapi kok enak ya loncat-loncat gini

Di ayunan sudah mau, awalnya masih nangis karena takut. Trus dalam posisi tiduran sambil di pegangin ama Bu Ais, Divya mau diayun. Keliatannya mulai menikmati. Waktu disuruh dalam posisi duduk, Divya sudah mau tapi tidak bertahan lama.

Di bagian mengurut balok berdasarkan warna sudah lancar hanya saja masih tinggi ego-nya mau ambil yang lain sesuai kemauannya. Tapi, sudah mulai menurut dan melakukan instruksi.

Nah, Divya kalo di taroh di bola besar dan ditidurkan di atasnya bisa keluar deh emosinya. Lagian sih Divya itu sering banget nahan emosi

Di kolam bola sudah bisa menikmati, sempat mau meniru kata-kata Bu Ais bilang "wow" tapi terus hilang lagi. (typical divya..oh please)

Sudah mulai mengerti perintah sederhana seperti cium tangan, cium (pipi - kita sodorin pipi kita), tos tangan dan tos siku, minta sesuatu, da-dah.

*note tambahan:
Dirumah, hari ini keluar kata-kata :
1. nta tu-tu, dwa! : minta susu, dua! (maksudnya netek ASI, dua-duanya)
2. wow! : kalo liat sesuatu yg lucu spt liat kartun yg lucu
3. yeaaaaa! : sudah bisa ngikutin kata2 terakhir dari wonderpets
4. ayah : kalo panggil ayahnya
5. ndak! : tidak
6. au : mau (tp ini jarang bgt, kadang2 aja)

Saturday, November 13, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 5

12 November 2010

Hari ini Divya agak banyak nangisnya dan pada awalnya tidak mau disuruh, tapi akhirnya mau juga.
-Manipulatif ego-nya masih besar dan untuk mengalihkan perhatian agar tidak melakukan -perintah, minta dipeluk. Terburu-buru menyelesaikan mainan, agar cepat, diambil banyak-banyak

-Respon perintah sudah mau mengikuti

-Menunjuk bagian tubuh, sudah mau menunjuk walaupun masih salah.

-Persepsinya bagus tapi karena ego-nya masih tinggi jadi masih harus diarahkan.

-Koordinasi gerak kaki & tangan sudah baik. Mau merangkak.

-Mulai marah-marah jika tidak bisa memasang sesuatu atau tidak mau mengikuti instruksi. Dengan marah-marah, Divya mulai babbling/mengoceh. Saat ini sudah terlihat emosinya kalo Divya tidak suka. Sebelumnya tidak ada emosi/ekspresi alias flat/'datar'

-Koordinasi mata dan tangan yang sudah baik.

-Sensori motor untuk dilatih lagi

Thursday, November 11, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 4

10 November 2010

Alhamdulillah, hari ini Divya cukup kooperatif. Cukup bagus dalam melakukan instruksi. MEskipun masih sering nangis tapi sambil nangis dia mau ngerjain apa yang diperintahkan.

Contohnya, Divya kepengen ikut aku keluar ruangan & nangis2. Tapi, oleh terapisnya di ajak bermain puzzle kesukaannya. Sambil berurai air mata, Divya tetap ngelakuin apa yang diminta dan waktu puzzlenya selesai, dia sudah tidak nangis lagi.

Sudah mulai mau menunjuk bagian tubuh, meskipun masih salah-salah. Tapi, sudah ada kemajuan sudah mau nunjuk ^_^ dan masih harus dibantu.

Kali ini, sudah mau merespon perintah sederhana seperti : minta dan taruh

Baru ketahuan satu hal : Ekspresifnya di tahan. Jadi, prosesnya rada lambat jika dia mengalami sesuatu. Contohnya saja, Divya sedang main mandi bola dan jatuh. Responsnya lambat dan baru dia menangis merasakan bahwa dia kaget karena jatuh. Atau takut akan sesuatu hal, Divya akan pendam dan tahan, baru beberapa lama untuk mengekspresikan bahwa dia itu takut yaitu dengan menangis.

Setelah dia mengekspresikan dirinya bahwa dia itu takut atau sakit dengan menangis keras. Divya jadi lebih cepat menerima instruksi/arahan yang diberikan.

Gak nyangka anak gue sekecil ini sudah bisa pendam emosi. Gak aneh kalo selama ini, aku sering lihat Divya kok 'datar-datar' aja ya eskpresinya.

Dengan diajarkan bagaimana untuk mengekspresikan emosinya, sekarang ini Divya memang jauh lebih cengeng dan cepat nangis dari pada sebelumnya. Itu karena Divya sekarang mulai bisa merasakan apa yang tidak nyaman pada dirinya.

Divya sekarang lebih sering ngoceh, biarpun masih dengan bahasa planetnya tapi aku dan suami selalu terus ajak dia bicara.




Wednesday, November 3, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 3

3 November 2010

Hari ini Divya cukup lumayan, walaupun masih nangis. Tapi mulai mau diarahkan. Ego-nya masih tinggi.

Duduk di ayunan sudah mau. Sambil diayun walau masih nangis. Divya ternyata takut duduk di ayunan. Anak yang aktif sering manjat dan pecicilan, biasanya memang takut jika sesuatu bergerak diluar kontrolnya. Pantesan aja, diajak ke Time Zone maen kuda-kudaan pake koin, Divya nangis sampe kejer!

Mood Divya hari ini sedang cepet ngambek. Badannya dia kakuin gak mau ikutin instruksi waktu disuruh bergerak main di kolam bola.

Tingkat kepatuhannya masih minim. Ego-nya masih tinggi.
Itu sebabnya Divya nangis karena dia kesel Ego-nya sedang didobrak.

Aku suka gak tega liatnya. Rasanya kepengen lari, nyamperin dan meluk Divya. Tapi, kalo gue lakuin itu bukannya malah percuma terapi yg dijalani ini???

Thursday, October 28, 2010

Terapi Sensori Integrasi ke- 2

28 Oktober 2010

Hari ini dicoba untuk ditinggal di ruang terapi hanya dengan Tante Ais-si terapis. Karena terakhir di terapi Divya tiap kali gak mau ngelakuin instruksi yg diberikan oleh tante ais, langsung lari ke ibun dan nangis meraung-raung.

Gak ada penyiksaan.
Gak ada kekerasan.

Hanya rasa ego Divya sedang didobrak supaya mau mengikuti instruksi yang diberikan. Jadi, bukannya seenaknya sendiri.

Ibun dan Ayah bisa lihat sesi terapi dari ruang sebelah yang dipasangi kaca 1 arah. Jadi, kalo dari ruang terapi keliatannya seperti lihat cermin.

Berulang kali, Divya berontak karena gak suka karena harus mengikuti perintah. Belum lagi kalo melakukan sesuatu pasti terburu-buru. Eye contact masih belum mau.

Masih sering kepecah perhatiannya karena dia lihat mainan yang lain padahal belum menyelesaikan mainan yang dia pegang.


PR untuk dirumah :
Melatih menunjuk anggota tubuh
Melatih untuk melakukan perintah sederhana : minta, ambil, tos, salam, dadah
Jalan tanpa alas kaki di tanah, rumput, aspal

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails