Thursday, December 25, 2008

24 & 25 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Horeeeeeeeee... Divya sudah tidak demam lagi pucca_love_17
- Minum ASI lancar sekali
- Sudah bisa memiringkan badan ke kiri dan kanan seperti mau tengkurap
- Tidurnya sudah 'motah' (banyak gerak), seringnya dari bantal, Divya turun kebawah sampai jauh atau posisi tidurnya miring 90derajat ke kiri/kanan .. makin pintar pucca_love_10

Tuesday, December 23, 2008

23 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Badannya masih juga demam.. duh sudah masuk hari ke-3 nih
- Suhu tubuhnya 37 derajat celsius (ini juga masih termasuk normal, tapi kalau diraba rada 'anget')
- Ingus masih ada
- Bisa tidur lebih nyenyak setelah ingus disedot

Cepat sehat ya Nak...

Monday, December 22, 2008

22 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Badan Divya masih rada demam karena acara Aqiqah kemarin
- Masih ada ingusnya juga
- Suhu tubuhnya 36,5 derajat celsius (masih normal)
- Minum ASI normal dan lancar
- Buang air-nya pun lancar
- Tapi... tidurnya yang tidak nyenyak. Hanya sebentar-sebentar dan minta di gendong terus.

Kesimpulanku, Divya hanya kecapekan setelah jadi 'bintang' di acara Aqiqah kemarin.

pucca_love_01

Sunday, December 21, 2008

Aqiqah Divya



Hari ini acara aqiqah Divya.

Waktu sebelum acara dimulai, Divya ketawa2 dan ngobrol ama Eyang Mamah & Eyang Papah (dari pihak ibun). Gak lama kemudian nangis minta minum susu. Sedang asyiknya minum susu Eyang Uti (dari pihak ayah) minta supaya Divya ditidurkan di tengah-tengah ibu pengajian. Dan digedong lah Divya dan ditidurkan ditengah-tengah ibu pengajian.

Mungkin karena kesal belum selesai menyusu, Divya menangis protes. Sampai-sampai waktu aku berikan susu ditengah pengajian, Divya tetap menangis... Akhirnya Divya dibawa kembali ke kamar dan melanjutkan menyusui. Di kamar, Divya baru mau menyusu, memang dia tidak suka menyusu di tempat yang ramai. Gak lama menyusu, Divya langsung tertidur.

Sewaktu saatnya di potong rambut, Divya tidur pulas.


Setelah acara Aqiqah, hampir seluruh keluarga yang datang ikutan menggendong Divya. Hari itu aku 'libur' menggendong... hahaha .. pucca_love_10

......

Malam setelah acara Aqiqah, badan Divya demam.

Saturday, December 20, 2008

20 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Divya main ke rumah Eyang Yut
- Setelah itu nengokin rumah Depok sampai sore. Pengenalan ke Divya rumahnya pucca_love_01
- Ayah kepengen makan Hoka-hoka bento. Jadilah kita ber-3 makan di Hokben Ranch Market PI.
- Restauran pertama Divya : Hoka-Hoka Bento hahahahaha
pucca_love_10

Friday, December 19, 2008

19 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Ayah beliin Divya penyedot ingus merk Chicco
- Berhasil memakai sedot ingus. Divya memang nangis karena disedot ingusnya. Bisa sedot ingus banyak banget
- Setelah disedot ingusnya, Divya tidurnya jadi lebih nyenyak

Thursday, December 18, 2008

18 Desember 2008

Perkembangan Divya :

- Lebih sering senyum dan ketawa pada orang
- Makin sering ngoceh
- Senang sekali memandangi wajah dan ngoceh seperti ngajak ngobrol
- Tidak suka ditinggal sendirian dan langsung nangis kalau sendirian

Wednesday, December 17, 2008

Main dengan Kakak Anindya

Sejak pagi, sodara sepupu Divya, Anindya yang berusia 3 thn, sudah sibuk ikutan mau 'bantuin'. Dari mulai Divya di jemur di matahari pagi sampai ikutan nemenin waktu Divya akan dimandiin.

Selama aku mempersiapkan air hangat untuk mandi Divya, Anindya menyanyikan lagu-lagu yang dia pelajari di Playgroup-nya.

Divya yang sudah berumur 1 bulan 2 minggu & 6 hari (hehehe ... lengkap bener pucca_love_09) memang sedang senang untuk mendengarkan lagu dan memperhatikan wajah. Anindya senang nyanyi jadi gak bikin ribet dan Divya senang dengar lagu dan ngeliatin wajah. So... it's a win-win solution hehehe pucca_love_01

Acara mandi pun berjalan lancar, biarpun Anindya sering 'ngotot' kepengen Divya selalu harus melihat ke wajahnya.

Setelah mandi, Divya pun tertidur pulas. Maka aku ajak Anindya untuk main diluar kamar, karena bisa-bisa Divya keganggu tidurnya.

Ini dia foto mereka ...



Slyme, Dahak & Ingus .. pergi jauh2 sana!!

Semalaman Divya keganggu tidurnya oleh Slyme, Dahak dan Ingus. Dari Dokter Bambang S. SpA hanya dikasih salep (berfungsi spt balsam) Transpulmin untuk menghangatkan dada, leher & punggung. Waktu awal-awal penggunaan, memang slyme tsb dikeluarkan lewat pup alias BAB.

Tapi sekarang ini, slyme tsb sudah tidak bisa dikeluarkan. Jadinya Divya sering kesel karena lagi nyenyak tidur tapi keganggu banget ama slyme ini.

Kami sudah coba menyedotnya dengan pipet, sayangnya gak berhasil karena karet pipetnya sudah kendur.. pucca_love_14

Kasihannya Divya.. sabar ya Nak, akan dicarikan penyedot ingus yang lebih afdol..


Monday, December 15, 2008

[wish list] Nursing Cover

Aku ingin sekali punya Nursing Cover/Nursing Apron atau celemek menyusui. Agar dapat menyusui dimanapun dan kapan pun juga tanpa harus kerepotan mencari ruang untuk menyusui.

Namun sayang, harganya mahaal bangett pika24 harga 1 buah nursing apron/nursing cover antara Rp. 75ribu s/d Rp. 125ribu. Itu belum termasuk ongkos kirim. Aku melihatnya waktu browsing dan aku kepengeen.

Kalau sudah begini rasanya sedih banget karena gak bisa menjahit. Padahal ada tutorialnya loh...Sebenarnya bisa minta tolong ke ibu mertua.. tapi sampai hari ini belum berani untuk meminta bantuannya ..
pika14

Karena itu, dimasukkan dulu deh ke dalam Wish List -ku

*foto ini diambil dari websitenya http://babytimenursingcover.com/

15 Desember 2008

Perkembangan kondisi Divya :

  • Masih belekan
  • Masih ada slyme/ingus di Hidung & Tenggorokan
  • Sering kentut (bunyinya seperti pup tapi ternyata enggak)
  • Makin berat aja deh (bisa jadi naik lagi berat badannya)
  • Lebih komunikatif, sudah bisa diajak 'ngobrol'
  • Kata-kata yang keluar selain "eeh" & "ooh" : "aah"


pucca_love_04

Mata kanan sudah tidak belekan

15 Desember 2008

Mata kanan Divya sudah tidak belekan ijo lagi.. horeee pucca_love_10
Tapi .. yang kiri masih juga belekan ijo.. hmmm..

Yang penting salah satu sudah 'sembuh'

Tinggal mata kirinya dan slyme/dahak+ingus yang masih juga ngegangguin Divya
pucca_love_16

Wednesday, December 10, 2008

[review] Celana Lampin




Awalnya aku memakaikan popok dan perlak yang dipotong kecil sebelum membedong, agar jika pipis atau pup tidak basah kemana-mana.

Semakin Divya tambah berat badan dan semakin pintar, perlak kecil tersebut sering kali pindah tempat, jadilah basah semua bahkan sampai baju dan bedongnya.

Memang praktis jika memakaikan diapers atau lebih dikenal pampers (hihihi ini kan nama merek) tapi tekor juga kalau memakaikannya setiap saat. Pampers hanya dipakaikan kalau malam atau kalau akan pergi ke luar rumah.

Setelah mencari-cari, aku menemukan "celana lampin" itu sebutannya. Celana yang luarnya terbuat dari bahan dan dalamnya berlapis plastik dengan lapisan ditengah yang bisa dicuci ulang. 


  

Aku membelinya di Tasya - toko perlengkapan bayi dan anak, harga satuannya Rp. 15,000,-itu sudah terdiri dari 1 celana lampin dan 1 lapisan tengahnya. Berhubung cuman ada 2 buah, maka aku beli dua-duanya. Menurut penjaga toko, itu adalah barang baru.

Aku cukup kaget  dengan harganya karena yang aku lihat di internet (untuk 2 buah celana lampin) harganya bervariasi dari  Rp. 45,000,-  s/d Rp. 50,000,-
Ah senangnya bisa dapat harga lebih murah hehehe..

Cara aku memakaikannya 'agak' berbeda, Divya tetap memakai popok dan kain pelapis baru kemudian aku pakaikan celana plastiknya sedangkan lapisan yang bisa dicuci ulang tidak aku pakai. Bagiku fungsi celana ini sebagai pengganti lembaran perlak kecil.


Monday, December 8, 2008

Usia 1 bulan +



Usia 1 bulan +

Divya sudah makin lihai untuk melihat seseorang. Dia sudah bisa memandangi dan mengikuti kemana orang itu bergerak.

Sudah bisa memiringkan badan.

Sesekali mengucapkan atau mengeluarkan kata-kata "eeh" & "hhmm". Tentu saja yang nyaring terdengar adalah tangisannya.

Sudah imunisasi : Hepatitis B1 (beberapa jam setelah lahir), Hepatitis B2.

Aku masih terus menjalani pantangan makanan yang bisa memicu alergi-nya Divya. Karena masih ada ingus (karena ketularan Ayahnya yang pilek) masih dikasih salep Transpulmin di dada, leher dan punggung sebanyak 3 kali dalam sehari.

pengenalan sejak dini



Pengenalan teknologi dimulai sejak bayi hahahahaha pucca_love_06

Saturday, December 6, 2008

Imunisasi HB2 & status Divya 6 Desember

Sudah saatnya Divya untuk mendapatkan imunisasi dasar selanjutnya.

Imunisasi yang harus diberikan kepada Divya adalah Hepatitis B2, Polio dan BCG. Sebelum di imunisasi harus diperiksa dahulu kondisi kesehatannya. Jika dinyatakan sehat, maka dapat diberikan imunisasi tersebut.

Seperti biasa, sebelum diperiksa ditimbang dan diukur terlebih dahulu. Tanggal 6 Des 2008 statusnya Divya :
Berat : 4890 gr
Panjang : 53 cm

Awalnya aku bertanya-tanya apakah Divya cukup sehat untuk di imunisasi karena dia sempat tertular pilek dari Ayahnya. Setelah diperiksa ternyata Divya cukup sehat dan diberikan imunisasi Hepatitis B2 oleh Dokter Bambang. Imunisasi dasar lainnya (Polio dan BCG)akan diberikan pada akhir Desember 2008. Sewaktu disuntik, Divya menjerit sekuat tenaga (seperti biasa hehehe)


Imunisasi ini tidak membuat badan bayi menjadi demam, begitu kata Pak Dokter. Hanya waktu diberi imunisasi campak yang akan mengakibatkan demam.

Benar apa kata Pak Dokter (ya iyalaaahh secara dia ahlinya! hehehe pucca_love_14), Divya tidak demam hanya saja semalaman dia malah gak tidur-tidur. Divya nangis karena ingin ditemani, sedangkan aku dan suamiku sudah ngantuk banget... hahahahaha...

Wednesday, December 3, 2008

Pilek


Rupanya setelah ikutan rafting dengan teman-teman kantornya, suamiku terkena flu. Mungkin karena sempat kejebur dan kedinginan karena gak cepat-cepat ganti baju.

Pulang ke rumah, sudah aku duga pasti suamiku kecapekan. Karena kangen, setelah mandi dia cepat-cepat menggendong Divya dan menciuminya. Sayang banget suamiku gak bilang sebelumnya kalo dia sudah mulai pilek.

Sekitar jam 4 pagi, aku terheran-heran karena Divya rewel lagi karena mampet. Lho kok dia ada ingus/dahak lagi ya? Padahal sejak aku menjalani pantangan makanan, Divya sudah bisa bernafas lega. Di pagi buta itu aku berpikir apa saja yang telah aku makan, jangan-jangan aku teledor dan makan makanan yang dipantang yang membuat Divya alergi.

Tiba-tiba suami dengan setengah mengantuk mengakui kalau dia yang sudah pilek (tapi gak ngaku) mencium Divya karena kangen.

Yahh... ketahuan deh penyebabnya. Mau kesel atau marah juga percuma, toh sudah ketularan pilek juga toh??!

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails