Friday, October 31, 2008

Mandi..


Mandi pertama kali waktu sudah dirumah. Karena belum puput pusar, jadi cukup diseka aja. Nanti setelah puput pusar baru deh mandi di bak mandi ya....


Berjemur


Waktu dibolehkan pulang, Divya di diagnosa rada 'kuning' .. yikes! aku mulai senewen.
Setelah hasil Laboratorium keluar, bilirubinnya 9,7 jadi dibolehkan pulang. Untuk Divya, aku harus memberikan Questran, obat yang harus diminumkan 3 x 1, dan tugas untuk 'menjemur' Divya setiap pagi antara jam 07.30 s/d 08.30

Jadilah.. setiap pagi, kita bergantian 'menjemur' Divya.

Semoga cepat besar dan sehat ya Nak..


Thursday, October 30, 2008

Anting

Pasang anting pertama kalinya..

Divya nangis kencaaaaang sekali! (protes berat ya Nak?!)


Wednesday, October 29, 2008

Lecet

Hadohh...

Baru beberapa hari menyusui (sejak tgl 27 Okt 08), putingku lecet dan sedikit luka. Ternyata menyusui bayi itu harus tahu triknya.

Jika posisinya salah maka akan sakit sekali. Untungnya para perawat di rumah sakit ini banyak memberikan saran.

Demi anakku, aku rela biarpun sakit..

Tuesday, October 28, 2008

Aouucchhh!!

Setelah 24 jam bedrest total, sore ini kateter dilepas. Harusnya sih pagi, tapi putri cantikku masih asyik minum ASI jadi para perawat 'mengalah' dan menjadwalkan untuk melepas kateter sore harinya.

Setelah kateter dilepas, aku harus belajar duduk, berjalan dan juga belajar untuk buang air.

Jangan ditanya sakitnya. Awalnya berjalan pun aku sambil terbungkuk-bungkuk karena sakitnya. Untungnya aku lancar2 saja sewaktu buang air. Alhamdulillah.

Yang cukup menganggu adalah rasa sakit jika berpindah posisi. Misalnya dari duduk hendak berjalan atau dari tiduran hendak bangun.

Gak mau kalah dengan rasa sakit, aku melawan rasa sakit itu. Tapi rupanya aku terlalu 'semangat', yang ada malah dibagian jahitan sampai ada rembesan.. yikes!!

Ayoo.. belajar pelan2 (teriak suamiku)

Imunisasi

Setelah 12 jam lahir Divya sudah diberi imunisasi Hepatitis B-1/HB-1. Hal ini diberitahukan Dokter Anak yang datang ke kamarku pagi ini.

Imunisasi lanjutan akan diberikan dibulan berikutnya..

Monday, October 27, 2008

Selamat Datang Bayi Mungilku..


Rasa kecewa karena tidak dapat melahirkan secara normal hilang seketika saat aku melihat wajah putriku.

Wajahnya begitu cantik, aku sampai menangis waktu salah satu perawat membawanya kepadaku untuk diberikan ASI pertama kalinya. Di meja operasi itu pertama kalinya aku memberikan ASI kepada putri mungilku.

Setelah itu, bayi mungilku dibawa kepada ayahnya untuk di adzani dan dibawa ke ruang bayi.

Tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan putri mungilku. Rasanya lama sekali aku menunggu diruang recovery setelah operasi. Ingin ku peluk putriku untuk selamanya.

Setelah hampir 3 jam aku berada diruang recovery, aku dibawa ke kamarku, 1 jam kemudian, putriku dibawa kepadaku untuk minum ASI.. ah senangnya. Berhubung malam ini aku harus istirahat total setelah operasi, putriku malam ini harus tidur di kamar bayi.

Sampai ketemu besok, putriku yang cantik..


Keputusan Berat

Tidak pernah menyangka bahwa hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu.

Sejak awal kehamilan, aku bertekad untuk melahirkan secara normal. Semua nasehat dokter aku turuti, ikut senam hamil, berhenti bekerja (karena sempat sakit Thypus dan ada flek selama kehamilan), makan makanan yang bergizi dan sehat, banyak istirahat.

Biarpun kita sudah berusaha sebaik mungkin, yang menentukan yang Di Atas. Sewaktu kehamilanku sudah mencapai 41 minggu, aku belum juga merasakan adanya tanda2 melahirkan.

Sewaktu diperiksakan kembali ke dokter kandungan, bayiku belum juga masuk ke jalan lahir, padahal posisinya sudah benar, berat badan bayi tidak terlalu besar, panggulku cukup besar alias tidak sempit. Lalu kenapa bayiku tidak juga mau keluar?

Tindakan pertama adalah memeriksakan detak jantungnya dengan CTG (Cardiotocography), cukup mengejutkan bahwa grafik detak jantung bayiku sudah mengkhawatirkan. Dicoba untuk induksi pun tidak berhasil. Belum lagi umurku yang sudah masuk resiko tinggi. Maka, jalan terakhir diambil Operasi.

Aku marah.
Aku kesal.
Aku sebal.
Aku kecewa.
Aku merasa dibohongi oleh dokterku.
Aku takut.
Aku sedih.

Semua perasaan itu berkecamuk sewaktu keputusan operasi dilontarkan. Aku minta diberi waktu lagi tapi ditolak, dokter tidak menyarankan karena terlalu beresiko.

Aku terpojok.

Akhirnya, demi engkau, bayiku sayang, aku setuju untuk dioperasi.

Anugerah

Divya Rasmi Amura Ziva adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan kepadaku. Dari sejak awal kehamilan hingga melahirkan yang penuh lika-liku. Alhamdulillah, Divya lahir dengan selamat dan sehat.

Sedikit flashback, sewaktu tahu diriku hamil dengan menggunakan test pack (di test sampai 2x!!), untuk lebih afdol, aku memeriksakan diri ke dokter kandungan. Alhamdulillah aku sudah mengandung 4 minggu.. aahh senangnya. Hanya saja selain janin, di kandunganku terdapat kista. Aku juga baru tahu kalau aku mempunyai kista. Untuk itu dokter kandunganku memberikan obat untuk menguatkan kandungan (Duphaston) dan juga vitamin untuk stamina tubuhku.

Janin yang ada dikandunganku semakin kuat dan tumbuh. Kami semua berharap agar kista dapat dikalahkan oleh janinku.

Sewaktu masuk usia kandungan 8 minggu, aku terkena Thypus! Maka aku harus dirawat dan total bedrest. Karena hal ini juga akhirnya aku diminta oleh dokter kandunganku dan juga suami untuk berhenti bekerja demi bayi dalam kandunganku. Kondisiku saat itu amat lemah karena Thypus dan hamil muda. Aku amat takut akan terjadi apa-apa terhadap bayi yang ada dalam kandunganku akibat sakitku itu.

Setelah berhenti bekerja, aku benar-benar beristirahat total. Kemudian sewaktu kandunganku berusia 6 bulan, dinyatakan kandunganku sudah kuat dan bayi didalamnya dalam pertumbuhan yang bagus. Maka aku bisa bernafas lega. Aku pun mulai meningkatkan aktifitasku, porsi berenang dan yoga antenatal agak ditambah. Akan tetapi.... beberapa hari sebelum kandunganku masuk 7 bulan tiba-tiba ada flek!!

Aku ingat sekali, waktu sekitar pukul 21.35, aku melakukan ritual sebelum tidur (gosok gigi, buang air dan cuci tangan + kaki), aku kaget karena aku mengeluarkan flek.. Jantung ini berdebar kencang sekali, telapak tangan dan kaki langsung berkeringat karena senewen. Dengan nada hampir menangis aku memberitahukan suamiku. Awalnya kami menghubungi rumah sakit bagian kebidanan untuk menanyakan apakah gejala tsb normal/tidak. Perawat yang menerima telpon kami meminta untuk segera datang ke rumah sakit untuk di diagnosa.

Maka berangkatlah kami ke RS Puri Cinere. Disana, aku segera masuk ke ruang periksa kebidanan. Diperiksa tekanan darah, detak jantung bayi dengan CTG dan juga detail tentang banyaknya flek yang keluar.

Setelah menunggu hasil CTG dan perawat menghubungi dokter kandunganku, keputusannya malam itu aku harus segera di rawat. Karena bayi dalam kandunganku masih belum saatnya untuk lahir, bahkan paru-parunya pun belum berkembang sempurna. Total bed rest aku lakukan selama kurang lebih 4 hari (semuanya dilakukan ditempat tidur termasuk buang air...yikes)

Setelah keluar dari rumah sakit, rutinitasku kembali seperti awal, banyak beristirahat. Padahal aku banyak membaca di usia kandungan 7 bulan ke atas harus banyak beraktifitas agar dapat memudahkan melahirkan. Tapi apa daya kondisiku tidak memungkinkan. Jadi, tidak ada berenang dan yoga antenatal, bahkan browsing dan posting blog pun dibatasi karena aku harus banyak beristirahat.

Setelah dinyatakan kandunganku tidak apa-apa, aku dibolehkan untuk ikut senam hamil. Aku melakukan senam hamil dengan sungguh-sungguh karena aku ingin sekali melahirkan secara normal. Semua gerakan aku lakukan dengan mudah karena sebelum ikut senam hamil aku rajin berlatih yoga antenatal dirumah.

Aku semakin bersemangat setiap kali melihat kalendar, karena bayiku akan lahir. Menurut perkiraan dokter kandunganku, bayiku akan lahir sekitar tanggal 20 oktober. Tapi ada kemungkinan dapat lahir beberapa hari sebelum atau sesudah tanggal tsb.

Persiapan telah aku lakukan, tas 'siaga' sudah stand-by di mobil. Aku banyak berjalan ke sana ke mari. Jalan-jalan untuk belanja perlengkapan si kecil nantinya...

Hari demi hari berlalu, aku tidak juga merasakan mulas. Sempat heran jangan-jangan aku salah memberikan informasi terakhir menstruasi kepada dokter kandunganku. Tapi setelah aku cek ulang, ternyata benar. Saat itu kandunganku sudah masuk 40minggu dan belum ada tanda-tanda akan melahirkan. Setelah di USG, posisi si bayi sudah benar (kepala sudah dibawah tinggal masuk ke jalan lahir).

Aku pun banyak jongkok dan nungging supaya si bayi cepat masuk ke jalan lahir. Namun apa dikata, aku belum juga merasakan gejala akan melahirkan.

Masuk usia kandungan 41 minggu, dokter kandunganku kembali memeriksa kandunganku (periksa dalam) dan bayi masih belum masuk jalan lahir. Lalu diperiksa detak jantungnya dan hasilnya mengkhawatirkan. Permintaanku untuk menunggu 1 minggu lagi ditolak karena hasil CTG yang bagus dan juga usia ku yang sudah beresiko.

Maka, hari itu, Senin 27 Oktober 2008 jam 12.30, aku menyetujui untuk di operasi cesar. Dan pada pukul 16.50 dihari itu, lahirlah bayi mungilku yang hebat dan kuat.

Terima kasih Tuhan...

Sunday, October 26, 2008

Blog baru


Blog ini sengaja aku buat khusus untuk anakku tercinta.

Isinya bercerita tentang perkembangan dia setiap harinya. Kelak bila dia sudah dapat membaca, blog ini bisa membantunya untuk mengetahui perkembangan dirinya dari sejak lahir.

Selamat datang di dunia yang penuh warna, anakku..


LinkWithin

Related Posts with Thumbnails