Thursday, November 27, 2008
Selamat Ulang Bulan, Anakku
Friday, November 21, 2008
Dream Feed (to make your infant/baby sleep through the night)
- A dreamfeed means doing your late night feed while your baby is asleep, rather than waking your baby up to feed her.
- The benefit of doing this is that you go to bed knowing your baby has a full tummy, and therefore doesn’t need any feeds during the night.
- So if she wakes during the night, you settle her using another technique other than feeding. Click here for more information on teaching your baby to self settle during the night.
- A dreamfeed can be an excellent way to help a baby:
- Your baby doesn’t know she has had the feed, so she don’t develop an association with feeding and falling asleep (thinking she needs to feed to go to sleep).
- You don’t interrupt your baby’s sleep, in the way that you do if you wake your baby to do a late feed.
- There are no issues resettling your baby after the late feed, as they are still asleep!
- Just gently get your baby out of bed at around 10pm, feed both sides or give a full bottle.
- Don’t worry about burping or a nappy change. Then put her straight back to bed still asleep.
- If your baby will not drink, she may be too young for this technique to work (if younger than 12 weeks or so). Another option is to wait until your baby comes into a lighter sleep (watch for some twitching or flickering eyes) and try again.
- If your baby wakes while you are doing the dreamfeed, we recommend putting her back into be awake. This means she will not get confused about being fed to sleep.
- We find this works best for babies from 3 months to about 9 months or so. Babies younger than about 10 weeks often are too deeply asleep to drink.
- Babies over about 9 months can generally sleep through the night from 7pm until morning without needing a night feed or dreamfeed.
- Once your baby is consistently sleeping through the night, you can gradually move the feed earlier each night and then stop doing it.
- If your baby starts waking in the night or waking earlier, go back to doing the dreamfeed at the time you were doing it when she last slept through.
- If your baby is settled at bedtime by being fed or rocked to sleep, then doing the dreamfeed is not going to start your baby sleeping through the night. You first need to work on removing your baby's sleep associations and teaching her to self settle.
- Often continued night waking once you have started the dreamfeed is the result of sleep associations, lack of routine during the day, an over-tired or cold baby.
- If your baby is self settling at bedtime and you feel the dreamfeed is causing more night-waking, we recommend you continue to do it for at least 3 nights. Avoid using feeding to settle your baby during the night (if she if over 6 months or you know she can last through the night without a feed). It may jsut be a temporary adjustment your baby is making, and in a few nights she will be sleeping through and sleeping longer in the morning.
Thursday, November 20, 2008
Klinik Anakku Cinere
Spesialis Anak
1. dr.H. Aman B. Pulungan,SpA(K)
(Konsulen Endokrin Anak)
Selasa, Kamis (18.00-20.00)
Sabtu (11.00-14.00)
2. dr.H. Bambang Supriyatno,SpA(K)
(Konsulen Pulmonologi Anak)
Rabu, Kamis, Sabtu (17.00-18.30)
3. dr.H. Irawan Mangunatmadja,SpA(K)
(Konsulen Saraf Anak)
Senin (17.00-19.00)
Selasa (17.00-18.30)
Jumat (18.30-20.00)
Sabtu (14.00-18.00)
4. dr. Anna Tjandrajani, SpA
Senin, Rabu (17.00-18.00)
5. dr. Mulia Karyanti, SpA
Sabtu (14.00-16.00)
6. dr. A. Nanis Sacharina, SpA
Rabu (17.00-19.00)
Sabtu (09.30-11.00)
7. Dr. Eka Nurfitri
Senin, Jumat (18.30-20.00)
8. dr. Maria Abdul Salam, SpA(K)
(Konsulen Hematologi Anak)
Senin, Rabu, Jumat (10.00-12.00)
Sabtu (08.00-10.00)
Spesialis Gigi
1. drg. Pradnya Paramitha, MARS
Sabtu (10.00-12.00)
2. drg. Rimelda Aulia
Selasa, Kamis (17.00-19.00)
3. drg. Arum Andjas. T
Senin, Rabu (17.00-19.00)
4. Drg. Komala
Jumat, Sabtu (17.00-19.00)
Spesialis Gigi Orthodontist
1. drg. Ria Medianto, Sp.Orth
Selasa (15.00-17.00) Perjanjian
Sabtu (08.00-10.00) Perjanjian
Psikolog Anak
1. Vitriani Sumarlis, Psi
Rabu (17.00-19.00) Perjanjian
Sabtu (10.00-15.00) Perjanjian
Ahli Gizi Anak
1. Lora, Sri Nofi, SKM, RD
Sabtu (11.00-15.00) Perjanjian
Inhalasi
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu (14.00-20.00)
Sensory Integrasi
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu (08.00-16.00)
Physiotherapy
Senin, Selasa, Kamis, Jumat (13.00-18.00)
Speech Therapy
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu (10.00-16.00)
Occupational Therapy
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu (08.00-16.00)
Remedial Therapy
Selasa, Sabtu (15.00-19.00)
Berikut alamat lengkapnya :
Jl. Manggis Raya Blok A No. 2B-2C
Cinere, Depok 16514
Telepon 7545400, Fax 7545123
0815 1470 2656 (SMS)
Divya, Dahak & Pantangan
Wadoh.. kalau sudah besar sih bisa buang dahak sendiri, lah ini bayi 3 minggu, gimana caranya?
Setelah kami tunggu 2 hari dan tidak ada perubahan, maka aku dan suami putuskan untuk membawa Divya ke Dokter Anak.
Aku dan suamiku mencari referensi dari kawan-kawan yang sudah punya pengalaman dengan Dokter Anak. Akhirnya kita putuskan untuk berobat ke Klinik Anakku Cinere. Pada hari itu, kebetulan Dokter Spesialis Pulmonologi yang sedang praktek. Wah .. pas banget kan? Divya yang nafasnya 'berat' dia pun terganggu dengan dahak yang ada.
Aku baru memperhatikan jika tentang Divya, suamiku langsung salting & senewen deh. Sewaktu tiba di Klinik Anakku, suamiku mulai terlihat salting & senewennya, karena waktu dirumah dia yang bilang kalau dia yang akan mendaftarkan dan aku yang pegang Divya. Ok..it's a Deal!
Tapi kenyataannya, suamiku jadi salting dan grogi. Diam seribu bahasa. Akhirnya aku juga yang mendaftarkan Divya hahahaha...
Sebelum diperiksa, Divya ditimbang dan diukur tinggi badan. Wah, ternyata naik 1kg! Sekarang beratnya sudah 3995 gram dengan panjang 49,5 cm. Kami lalu diberitahukan dapat nomor urut 7.
Tak lama menunggu, kami pun dipanggil masuk ke ruangan Dokter. Dokter Spesialis Pulmonologi Anak ini amat ramah sehingga kami (terutama suamiku yang lagi senewen) tidak sungkan.
Lalu, kami sebutkan hal mengganggu Divya :
1. Nafasnya berat dan berdahak(berdasarkan pengamatan kami)
2. Hidung mampet karena upilnya cukup besar tapi kami tidak bisa ambil
3. Matanya belekan
4. Pusarnya setelah puput, pernah berdarah, berbahayakah?
Jawaban Pak Dokter Pulmonologi:
1. Nafas berat dan berdahak itu adalah reaksi alergi. Karena aku menyusui ASI sejak Divya lahir maka aku yang harus berpantang makanan yang bisa memicu alergi yaitu : coklat, kacang tanah, MSG, tomat. Dahak yang ada akan keluar lewat gumoh atau lewat BAB.
2. Upil itu karena udara disekelilingnya kotor. Jadi harus lebih sering lagi dibersihkan untuk ruangan/kamar dan saringan udara dimana Divya sering berada.
3. Mata belekan pada bayi 3 minggu cukup dipijat-pijat perlahan sekitar mata
4. Sedangkan tentang pusar yang sudah puput pernah berdarah, itu tidak apa-apa. Diteruskan ditutup kain kassa dan diberi alkohol 70%
Setelah itu, Pak Dokter memberikan salep balsam untuk menghangatkan tubuh Divya (sebenarnya diberikan juga resep obat batuk tapi kalau menunjukkan gejala batuk yang hebat, jika tidak ya tidak perlu)
Selain itu Pak Dokter juga menjelaskan tanda-tanda normal pada bayi yang baru lahir. Aku dan suamiku baru tahu tentang hal ini karena sewaktu dirumah sakit dan waktu kontrol pertama dengan Dokter Anak dirumah sakit tsb tidak diberitahu apa-apa. Berhubung kami baru pertama kali mempunyai anak, informasi seperti itu amat berguna bagi kami sehingga tidak khawatir berlebihan.
Leganya hati kami setelah keluar dari ruang prakter Pak Dokter.
Cepat sehat ya Nak!
Monday, November 17, 2008
17 November 2008
Waktu akan menyusui Divya, aku nemuin bekas susu kering di sekitar lubang hidungnya
Keliatannya sempet keluar dari hidungnya. Bahaya gak ya?
Seharian gak ada masalah, tapi malamnya Divya gak bisa nafas. Aku dan suamiku sempet bingung. Trus aku melihat ada upil besar dalam hidung kecilnya. Karena suamiku lebih stabil tangannya, maka dia yang mengambil upil tsb dengan cotton buds. Ingat petunjuk instruktur sewaktu senam hamil, tidak boleh mengorek hidung bayi. Kecuali kotoran sudah agak diluar.Nah, ini pas banget lokasinya sudah rada diluar....
Berhasilll..... Yipppyy!!
Pusarnya Divya setelah berdarah sudah mengering dan tidak basah lagi karena aku berikan alkohol 70% pada kain kasa
Gak ngerti juga harus tanya ke siapa dan tanya ke mana kalo ada hal seperti ini. Musti nyari Dokter yang lebih informatif ah...
Sunday, November 16, 2008
Narsis tak kenal umur
Percaya gak percaya tapi emang itu lah apa yang aku lihat sendiri. Hadiah dari Tante Penny, Kak Nandya dan Om Batara yang buat aku posting tentang hal ini. Bener-bener kocak deh, aku tertawa sambil ambil foto tentang kejadian ini.
.. hahahaha... ternyata bayi pun sudah bisa narsis...
Like Father, Like Daughter
Lihat saja difoto ini... Nah.. benar kan???
Saturday, November 15, 2008
Hujan pertamaku
Pinter sekali Divya gak nangis. Matanya yang bulat hanya melihat kiri-kanan. Baru menangis karena lapar. Setelah selesai menyusu aku ajak untuk melihat hujan.
Ini hujan pertamamu, Nak. Lihat deh.. indah kan kalau sedang hujan. Jadi jangan takut ya. Petir itu hanya penghias langit sewaktu hujan.
Dan Divya pun memandangi hujan pertamanya...
Friday, November 14, 2008
14 November 2008
Aku gak tau apa penyebabnya.. sudah aku kasih Betadine supaya gak infeksi. Semoga gak apa-apa ya Nak..
Oiya, tadi Divya muntah susu bercampur lendir (jadi lengket gitu deh). Aku yakin itu bukan gumoh. Sempet khawatir Divya gak selera untuk menyusu, tapi ternyata Divya tetap semangat menyusu.. Alhamdulillaah..
Saran (yg menjengkelkan) bagi ibu baru (dari seantero dunia)
Ternyata setelah bayi lahir, bukan hanya harus beradaptasi dengan bayi tsb tapi juga dengan seantero dunia (keluarga besar, teman hingga pembantu kakak ipar dan tukang kue langganan ibu mertua!) memberikan - lebih tepatnya membombardir - dengan jutaan saran yang cukup menjengkelkan sampai emosi aku dibuatnya.
Contohnya gini nih:
1. Perut lapar karena habis menyusui, aku keluar kamar untuk makan, mumpung bayiku masih tidur.
.... jangan ninggalin bayi sendirian, harus ada yang menemani..
2.Saat memandikan bayi. Dengan berbinar2 dan semangat aku siapkan semua perlengkapan mandi bayiku. Setelah beberapa hari hanya menyeka badannya saja, kini saatnya memandikan bayiku.
...salah satu dari seantero dunia itu maen serobot memandikan bayiku tanpa tanya dulu ke aku, apakah aku sudah bisa atau belum. Ditambah sewaktu memandikan, dia berlagak seakan-akan aku ini tidak mengerti apa pun. Apa hanya karena dia sudah duluan punya 2 orang anak? Kalau mau mengajari bukan gitu caranya. Suruh orang yg akan diajari untuk melakukannya, jika salah baru diberitahu bukan diserobot tanpa permisi. KAMPRET!!!! (sekedar info, aku punya 5 orang adik dan sudah dibiasakan oleh ibuku untuk bantu memandikan adik2 waktu mereka bayi)....
3.Saat makan malam, aku hendak mengambil makanan untuk makan di kamar sambil menemani bayiku.
...lagi2 dapat yg menjengkelkan, pembantu kakak ipar kok ya ikut2an merasa penting utk sumbang saran, untuk membacakan ayat Al Qur'an setiap malam jum'at (kebetulan hari itu memang malam jum'at) dan jangan meninggalkan bayi sendirian..(gue juga sudah tauuuu, emangnya gue mustu buat pengumuman apa yang gue lakuin ya?)
4.Saat menjemur bayiku adalah waktu yang menyenangkan bagiku dan bayiku. Kami berdua amat menyukainya.
...kali ini tukang kue yang nyelonong tanpa permisi kasih saran untuk banyak2 konsumsi kacang hijau dan pepaya... (who the hell are you???)
Itu hanya sedikit contoh.
Aku masih dalam proses beradaptasi dengan bayiku, kurang tidur belum lagi rasa was-was karena pertama kalinya aku jadi ibu seorang bayi mungil ini. Terus terang aja, emosiku tidak stabil karena kurangnya tidur dan perubahan hormon yang amat mengganggu. Sempat bingung gara2 perubahan hormon, karena aku jadi extra sensitif, bisa tiba2 merasa sedih banget, bisa menangis tiba2, merasa tidak berguna, skeptis. Setelah browsing, berusaha cari jawaban atas gejala2 tsb, ternyata aku terkena Post Partum Depression alias Baby Blues Syndrome. Halah!
Balik ke topik awal, bombardir saran yang menjengkelkan tidak berhenti di hari pertama atau kedua, hingga 2 minggu, saran2 yang datang tanpa diminta itu pun datang bertubi-tubi.
Belum lagi jika aku melakukan sesuatu berdasarkan buku yang aku baca tentang cara merawat bayi, seantero dunia itu pun saling 'berteriak' mengkoreksi apa yang aku lakukan dengan memberitahukan cara yang menurut mereka paling benar dan tentu saja saran satu dengan dengan yang lainnya saling berbeda. Menjengkelkan sekali.
Apa mereka tidak tahu kalau apa yang mereka lakukan itu membuat aku sakit hati?
Buat aku jadi serba salah?
Dengan saran2 yang mereka berikan tanpa diminta itu membuat aku merasa mereka melihat aku seorang ibu baru yang goblok, bodoh dan tolol dalam mengurus bayi.
HEIY!!
Aku memang baru dalam hal ini, tapi aku tidak bodoh dan aku tidak goblok apalagi tolol.
Sebelum aku melahirkan, aku sudah mencari referensi baik dari buku atau dari orang tua. Baca dengan teliti "Aku Bertanya" artinya aku membutuhkan saran.
Disaat aku bertanya tentang sesuatu kondisi pada bayiku, mereka tidak dapat menjawab. Mereka mengacu pada pengalaman mereka sendiri yang mana bayi mereka tidak mengalami kondisi yang terjadi pada bayiku dan kembali memberikan saran yang menurut mereka paling benar. SHIIIT!!!
Aku lebih baik menyendiri di kamar dengan bayiku daripada aku kesal dan emosi, malah membuat ASI-ku tidak lancar (ini baru aku tahu dari Mr.Google - bukan dari seantero dunia yg kasih saran menjengkelkan itu - , bahwa ASI bergantung dari emosi si Ibu)
Beruntung, aku mempunyai suami yang amat mendukung aku dan selalu membesarkan hatiku. Suamiku, I Love you banget deh!
Apa yang membuat aku melupakan semua hal yang menjengkelkan itu??
Apalagi kalau bukan buat blog baru hehehehe..
Thursday, November 13, 2008
Jadwal Imunisasi
(Keterangan jadwal imunisasi berdasarkan usia pemberian, sesuai IDAI, periode 2004).
Umur | Vaksin | Keterangan |
Saat lahir | Hepatitis B-1 | HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan |
| Polio-0 | Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS, polio diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin terhadap bayi lain) |
1 bulan | Hepatitis B-2 | Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan |
0-2 bulan | BCG | BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan pada >3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila hasilnya negatif. |
2 bulan | DTP-1 | Diberikan pada umur lebih dari 6 minggu |
4 bulan | DTP-2 | Diberikan secara terpisah |
6 bulan | DTP 3 | Dapat dikombinasikan dengan Hib-3 Diberikan bersama DTP-3 |
9 bulan | Campak-1 | Campak 1 diberikan pada umur 9 bulan, apabila telah mendapat MMR pada usia 15 bulan, Campak 2 tidak perlu diberikan. |
15 -18 bulan | MMR Hib-4 | Apabila sampai usia 12 bulan belum mendapat imunisasi cacar |
18 bulan | DTP-4 | Diberikan satu tahun setelah DTP-3 |
2 tahun | Hepatitis A | Direkomendasikan pada umur >2 tahun, diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan |
2-3 tahun | Tifoid | Vaksin tifoid polisakarida injeksi direkomendasikan untuk umur >2 tahun, perlu diulang setiap 3 tahun. |
5 tahun | DTP-5 | Diberikan pada umur 5 tahun |
6 tahun | MMR | Diberikan untuk catch up immunization pada anak yang belum mendapat MMR-1 |
10 tahun | dT/TT Varisela | Menjelang pubertas vaksin tetanus ke-5 diberikan untuk imunitas selama 25 tahun. Diberikan pada umur 10 tahun |
Penyakit | Waktu | Reaksi | Perlindungan |
Imunisasi DPT, difteri, batuk rejan (partusis), tetanus | Suntikan pada umur 2, 4, 6, 18 bulan. Dan diulang pada 4-5 tahun | Anak bisa demam, tempat suntikan terasa sakit. | Tetanus harus diulang setiap 5 tahun supaya terhindar dari tetanus |
Polio | Vaksin diminum pada usia 0, 2, 3, 4, 6, 18 bulan dan ulangi pada umur 5 tahun | Tidak ada | Harus diulang agar selalu terlindung |
Campak | Suntikan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 6 tahun | Demam dan timbul bercak-bercak | Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir |
Tuberkolosa (BCG) | Suntikan pada usia 0-3 bulan dan diulang pada usia 10-13 tahun, kalau dianggap perlu. | Sakit dan kaku di tempat suntikan | Seumur hidup |
Rubella | Suntikan untuk anak perempuan usia 10-14 tahun | Mungkin nyeri sendi | Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir |
Box Bayi
sleepless night
.. oh sleepless night...
Wednesday, November 12, 2008
Monday, November 10, 2008
10 November 2008
Ayahnya sudah masuk kantor setelah ambil cuti 2 minggu..
Duh.. normal gak ya?
Kenapa juga Dokter Anak yang dirumah sakit setelah aku melahirkan gak kasih tahu tanda-tanda apa aja yang normal dan tidak normal pada bayi baru lahir ya???
Wednesday, November 5, 2008
5 November 2008
Kedengerannya seperti ngorok gitu...
Hwadoh.. kenapa ya??
Saturday, November 1, 2008
Kontrol pertama
Hari ini pertama kalinya Divya kontrol ke Dokter Anak setelah dia boleh pulang ke rumah. Di dalam kertas referensi yang perawat berikan sebelum Divya pulang, Dokter Sandra Rompass praktek jam 07.00 s/d 11.00.
Berhubung ini adalah pertama kali bagi kita bertiga (aku, suamiku dan anakku), semua yang aku siapkan jadi berubah total karena Divya harus dijemur dulu, mandi. Setelah rapi, tiba-tiba dia pipis dan pup, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 9.30!! Aku jadi senewen. Kebiasaanku adalah tepat waktu dan ini sudah terlambat sekali.
Akhirnya, berangkatlah kita ke rumah sakit untuk kontrol.
Disana, seperti yang sudah aku prediksi sebelumnya, amat sangat penuh. Kami menunggu cukup lama baru sekitar jam 12 siang kami dipanggil untuk diperiksa. Waktu menunggu antrian, yang aku khawatirkan adalah bayiku yang baru beberapa hari ini bisa-bisa tertular penyakit dari bayi-bayi/anak-anak lainnya yang ikut antri ke dokter anak.
Kami menunggu lebih dari 2 jam! Waktu kami masuk, penjelasan dari Dokter Anak tsb kurang memuaskan bagi kami (ket: pengalaman setiap orang berbeda, dalam blog ini hanya berbagi pengalaman kami. Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan seseorang)
Sudah saatnya mencari referensi Dokter Anak lainnya.