Tuesday, August 31, 2010

Her Favorite Spot


Divya punya tempat-tempat favorit. Dimana aja?

1. Di bawah wastafel
2. Di bawah rice cooker
3. Di kolong meja makan
4. Di bawah kursi makan

Padahal, semua tempat itu, Divya sudah berkali-kali kejeduk kepalanya. Sampe ngeri aku liatnya. Tapi kok ya balik lagi ke situ-situ juga.. hiiiiiiiiyyy... bikin gemes.

Sekarang tempat dibawah rice cooker sdh di kasih 'pagar' (ikatan kain supaya dia gak bisa masuk lagi) tapi kalo yang laennya gimana doong...

Masa iya gak ada meja & kursi makan dan bongkar wastafel (ah.. ini sih aku yg lebay hehehe)

Mau liat aksinya di tempat favoritnya itu??



Sunday, August 29, 2010

Balonku

Yup... Lagu Balonku bikin aku bahagia dan senang.
Karena apa? Karena Divya bisa ikutan teriak "DOR!" dibagian lagu yg emang seharusnya bilang "DOR!". Alhamdullilah.

Hasil stimulasi yang bolong-bolong ada hasilnya. Senangnya hati ini.

Setelah diobservasi oleh dokter anak yang spesialis dibagian syaraf anak, Divya memang telat wicara. Disini wicara bukan hanya bicara tapi juga berkomunikasi (begitu yang dijelaskan dari beberapa artikel yang aku baca).

Oiya selain itu, Divya juga 'dibekali' minyak ikan yang harus dihabiskan selama 1 bulan.
Prolacta with DHA for baby keluaran Novell Pharmaceutical. Terus terang aja aku paling gak suka bau amis dari minyak ikan. Karena pengalaman waktu kecil dulu yg dicekokin minya ikan dan bau amisnya .. ugh! ..

Saat ini Divya sudah hampir masuk usia 22 bulan & hanya 5 kata yang dia kuasai. Lagipula, setiap dipanggil namanya, dia kadang tidak peduli. Apalagi kalau sedang asyik main atau sedang mengerjakan sesuatu (seperti coret-coret, dll).

Sebagai ibunya, rada 'feeling' yg selalu mengganggu. Daripada berasumsi yang belom tentu juga benar dan makin bikin hati was-was terus, jadi lebih baik dibawa ke ahlinya.

Dokter anak tsb lalu memberi waktu 1 bulan untuk lebih intens menstimulasi Divya sebelum diputuskan untuk melalukan Terapi Wicara. Tentu saja, aku yang harus melalukan stimulasi tsb dirumah.

Diakui, sering banget bolong-bolong aku melalukannya karena semua pekerjaan dirumah harus ada yang membereskan (aku memang tidak punya asisten dirumah, jadi semua diurus sendiri).
Jadi, aku membuat check-list untuk diriku sendiri yang berisi daftar untuk menstimulasi Divya.
Aku buat dari hari setelah Divya di observasi s/d 1 bulan berikutnya sampai Divya di observasi kembali.

Sebenarnya, aku sudah mencari secara online seperti apa yg diterapkan di Terapi Wicara itu. Tapi sayangnya tidak (baca: belum) ada artikel yang banyak membantu.

Jika ada yang bisa bantu stimulasi atau seperti apa saja yang dilakukan di Terapi Wicara itu, tolong ya hubungi aku..

Wish me luck everybody!

Monday, August 9, 2010

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails