Monday, October 27, 2008

Keputusan Berat

Tidak pernah menyangka bahwa hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu.

Sejak awal kehamilan, aku bertekad untuk melahirkan secara normal. Semua nasehat dokter aku turuti, ikut senam hamil, berhenti bekerja (karena sempat sakit Thypus dan ada flek selama kehamilan), makan makanan yang bergizi dan sehat, banyak istirahat.

Biarpun kita sudah berusaha sebaik mungkin, yang menentukan yang Di Atas. Sewaktu kehamilanku sudah mencapai 41 minggu, aku belum juga merasakan adanya tanda2 melahirkan.

Sewaktu diperiksakan kembali ke dokter kandungan, bayiku belum juga masuk ke jalan lahir, padahal posisinya sudah benar, berat badan bayi tidak terlalu besar, panggulku cukup besar alias tidak sempit. Lalu kenapa bayiku tidak juga mau keluar?

Tindakan pertama adalah memeriksakan detak jantungnya dengan CTG (Cardiotocography), cukup mengejutkan bahwa grafik detak jantung bayiku sudah mengkhawatirkan. Dicoba untuk induksi pun tidak berhasil. Belum lagi umurku yang sudah masuk resiko tinggi. Maka, jalan terakhir diambil Operasi.

Aku marah.
Aku kesal.
Aku sebal.
Aku kecewa.
Aku merasa dibohongi oleh dokterku.
Aku takut.
Aku sedih.

Semua perasaan itu berkecamuk sewaktu keputusan operasi dilontarkan. Aku minta diberi waktu lagi tapi ditolak, dokter tidak menyarankan karena terlalu beresiko.

Aku terpojok.

Akhirnya, demi engkau, bayiku sayang, aku setuju untuk dioperasi.

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails