Monday, April 5, 2010

Nah.. ketauan penyebanya!

Setelah nebak-nebak apa yang sebenernya yang bikin Divya gak ada interaksi, baru dapet jawabannya pas Divya ke dokternya hari Sabtu kemaren. Sang Pak Dokter, Irawan M, yang kebetulan ahli syaraf, dengan sabar mau ngedengerin 'laporan'-ku yang rada panjang tentang Divya.

Divya diperiksa pendengerannya dan katanya sih gpp. Jadi suamiku disuruh manggil nama Divya daan seperti biasa, Divya gak nengok. Dia gak nengok s.a.ma.s.e.k.a.l.i *huks* Yang ada dikepalaku saat itu adalah hasil pemeriksaan yg paling terjelek deh.

Dicoba beberapa kali dan Divya tidak juga bereaksi dan tidak ada interaksi.. Kalo sudah begini rasanya aku sebagai ibunya yg ngerasa paling bersalah sampai anak jadi begini.

Lalu Pak Dokter mulai mewawancarai kami sebagai ortunya. Karena sehari-hari Divya aku sendiri yg pegang (dirumah memang tidak punya asisten). Aku menjawab pertanyaan yg Pak Dokter tanyakan.

Ujung-ujungnya tentang nonton. Waktu ditanya berapa lama Divya dibolehkan nonton? Wadoh.. aku gak bisa jawab, yang aku jawab "dia hanya dibolehkan nonton kartun kok, Dok". Tapi, aku gak menjawab pertanyaan Pak Dokter.

Akhirnya aku 'mengaku dosa', TV dijadikan 'pengasuh' sementara aku bisa ngerjain beberapa kerjaan rumah tangga. Aku ngerasa kebantu banget. Tapi dampaknya pada Divya ... Bener deh aku gak mikirin hal ini.

Jadi, hasil observasi Pak Dokter. Divya itu sudah terpuaskan visualnya sehingga dia menjadi anak yang Pasif dan itu menghambat perkembangannya. Yang harus dilakukan : Puasa nonton. Segala tontonan deh pokoknya. Baik dari TV ataupun film-film anak favoritnya. Berapa lama? Sampai Divya mau berinteraksi dengan

Yang dianjurkan : mendengarkan lagu, meniup dan menyedot sedotan (sampai sekarang Divya belum bisa minum pake sedotan). Belajar bicara depan kaca dan lebih dibanyakin lagi baca buku.

Hari ini adalah hari ke #3 Divya puasa nonton. Aku sebagai ibunya juga belajar untuk mencari kegiatan untuk Divya tanpa TV. Beberapa kali Divya bolak-balik liat ke TV berharap aku mau memasangkan acara favoritnya. Maaf ya Nak..

Divya jadi lebih rewel dan cengeng. Aku sih liatnya seperti dia sakaw nonton gituuu. Kasian. Imbasnya, aku gak boleh jauh dari dia sedetik pun. Bahkan ke kamar mandi, Divya bisa nangis sesenggukan. Karena mungkin dia baru 'ngeh' kali ye kalo dia sendirian. Padahal sudah dikasih mainan dan bukunya.

Jalan masih panjang nih... doakan semoga Divya bisa berinteraksi seperti anak-anak lainnya ya....

Oiya.. aku sedang ngumpulin semua kegiatan untuk anak-anak tanpa TV (TV free activities), kalo ada yang mau kasih usulan boleh banget sekalian gimana caranya ngajarin anak untuk mau bicara ya?

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails