Tuesday, March 23, 2010

My lovely Divya

Hari ini, Hana (anak adikku yang lahir di hari yang sama dengan Divya - hanya beda beberapa jam saja) datang ke rumah (tentu saja datang dengan ibunya - yaitu adikku dan pengasuhnya). Wah, kesempatan bagus nih. Karena, rada susah untuk nyocokin agenda untuk ketemuan atau saling berkunjung ke tempat masing-masing. Hasilnya, ya gini deh. Jadi jarang ketemuan padahal tinggal di satu kota.. Dilema tinggal di kota metropolitan.

Waktu Hana datang, Divya sedang tidur (setelah main, Divya biasa tidur jam 10 atau 11 pagi s/d jam makan siang). Melihat perkembangan Hana, aku jadi minder dengan perkembangan Divya. Setelah Divya bangun dan ngumpulin nyawa, Divya masih perlu waktu lama untuk mau ngeluarin suaranya (kecuali nangis - yg ini gak dihitung).

Setelah hampir 2 - 3 jam, Divya dan Hana akhirnya main berdua. Lari sana - lari sini. Duduk berdua di pojokan (segala pojokan yang ada di rumah deh). Nah, Divya baru mau ngeluarin suara "pa-pa-pa".. "ddddd".... "bbrrrrrrrr" (nyemburin ludah kalo yang ini)

Suaranya Divya kecil, kalah dengan suara Hana yang keras, melengking.

Aku iri melihat perkembangan Hana.
Aku minder lihat kepintaran Hana yang aktif merespon perintah yang diberikan atau menirukan sesuatu.
Aku sedih melihat betapa 'jomplang'-nya perkembangan Divya dan Hana.
Aku merasa gagal dalam mendidik Divya.

Arrrrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggghhhh....

Hampir seharian Hana dirumahku. Semakin sesak rasanya melihat jauhnya perkembangan antara Divya dan Hana.

Dari postur tubuh, Divya sekarang lebih kurus - apakah aku tidak cukup memberikan makan?
Dari segi merespon ucapan, Divya tidak merespon - pasti karena aku yang tidak mengerti cara mengajarkan kepada Divya cara merespon
Dari segi mood Divya, Divya lebih pemurung, pendiam dan terkesan bosen, - oh betapa bersalahnya aku membuat putri tercintaku pemurung, pendiam hingga bosen..

Arrrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggggggggggggggghhhh..........

Biarpun begitu, aku bersyukur telah diberikan anugerah terindah dalam hidupku. Divya namanya.
Biarpun banyak hal yang 'ketinggalan', di mataku Divya tetap cahaya hidupku yang tak kan pernah redup.
Apa pun kondisinya, aku bersyukur Divya bisa selamat hingga detik ini.
Apa pun kondisinya, aku akan selalu ada untuk Divya hingga dia bisa mandiri nanti..

I love you always, my Divya...


No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails