Wednesday, December 10, 2008

[review] Celana Lampin




Awalnya aku memakaikan popok dan perlak yang dipotong kecil sebelum membedong, agar jika pipis atau pup tidak basah kemana-mana.

Semakin Divya tambah berat badan dan semakin pintar, perlak kecil tersebut sering kali pindah tempat, jadilah basah semua bahkan sampai baju dan bedongnya.

Memang praktis jika memakaikan diapers atau lebih dikenal pampers (hihihi ini kan nama merek) tapi tekor juga kalau memakaikannya setiap saat. Pampers hanya dipakaikan kalau malam atau kalau akan pergi ke luar rumah.

Setelah mencari-cari, aku menemukan "celana lampin" itu sebutannya. Celana yang luarnya terbuat dari bahan dan dalamnya berlapis plastik dengan lapisan ditengah yang bisa dicuci ulang. 


  

Aku membelinya di Tasya - toko perlengkapan bayi dan anak, harga satuannya Rp. 15,000,-itu sudah terdiri dari 1 celana lampin dan 1 lapisan tengahnya. Berhubung cuman ada 2 buah, maka aku beli dua-duanya. Menurut penjaga toko, itu adalah barang baru.

Aku cukup kaget  dengan harganya karena yang aku lihat di internet (untuk 2 buah celana lampin) harganya bervariasi dari  Rp. 45,000,-  s/d Rp. 50,000,-
Ah senangnya bisa dapat harga lebih murah hehehe..

Cara aku memakaikannya 'agak' berbeda, Divya tetap memakai popok dan kain pelapis baru kemudian aku pakaikan celana plastiknya sedangkan lapisan yang bisa dicuci ulang tidak aku pakai. Bagiku fungsi celana ini sebagai pengganti lembaran perlak kecil.


No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails