Selain itu, sejak aku berhenti bekerja untuk total mengurus Divya. Otomatis pemasukan keluarga kami hanya berasal dari gaji suami. Bukannya aku mengeluh atas penghasilan suamiku, bukaan banget. Aku hanya ingin memberikan gambaran bahwa kehidupan dari dua sumber kini hanya bergantung dari satu sumber, itu amat mengejutkan. Terutama untuk aku.
Sudah hampir 1,5 tahun aku berhenti bekerja. Selamat itu pula aku berusaha untuk mencari pekerjaan sebagai freelance. Sayangnya, aku belum beruntung. Pengalamanku bekerja selama 12 tahun di berbagai bidang, dan beberapa tahun terakhir sebagai Internal & Corporate Communication ternyata belum dapat membantuku untuk mendapatkan penghasilan dari rumah (bekerja sebagai freelancer).
Beberapa perusahaan malah menawariku untuk bekerja full time. Dengan berat hati aku harus menolak beberapa tawaran perusahan multi nasional dan juga dari head hunter tersebut. Karena aku ingin merawat Divya sendiri.
Aku mencari pekerjaan yang bisa aku lakukan dirumah sambil merawat Divya. Pekerjaan yang tanpa harus meninggalkan Divya berangkat sejak subuh dan pulang tengah malam. Pekerjaan yang bisa membantu keuangan keluarga dan dapat menambah tabungan bagi pendidikan Divya dan kehidupan kami di hari tua.
It sounds too good to be true, right? Tapi aku yakin pekerjaan itu ada. Hanya saja saat ini belum ketemu.
Yang pasti harus terus semangaaatt...
No comments:
Post a Comment